Sabtu, 08 Desember 2012

"Hot Rod Bagger" Pertama di Semarang



Jakarta, KompasOtomotif – Tak perlu ekstrem untuk menyita perhatian, tapi dengan dimensi tak lazim pada Harley-Davidson Street Glide 2011 miliknya dari hasil modifikasi sudah membuat girang Mario. Sampai-sampai, tunggangan pria berdomisili di Semarang (Jawa Tengah) itu dijuluki hot rod bagger.
Tampilannya simpel, tapi enak dipakai turing.  Tampak ceper di bagian belakang, tapi sudut kemiringan garpu depan sangat ekstrem dengan diameter ban cukup besar. 


Semua pengerjaan dipercayakan pada Imagineering Custom dengan Tedja Widjaja sebagai kreator. ”Hasil akhir sekilas seperti street glide standar, tapi ada kesan hot rod-nya,” kata Tedja kepada KompasOtomotif.
Low ridePertama yang dikerjakan bagian kaki-kaki. Garpu depan dimiringkan 45 derajat memakai merek Arleness hingga tampak jauh lebih panjang. Pelek dari  Fat Daddy dengan 50 jari-jari warna perunggu. Nah, suspensi belakang diturunkan sehingga jarak bodi ke permukaan tanah hanya 17,5 cm, lalu diimbangi spakbor belakang lebar.

Kesan low ride pun muncul. Untuk menguatkannya, tangki bahan bakar mengadopsi milik Paul Yafee’s Original (PYO) model teardrops (air mata), gembung di bagian depan dan mengecil lantas disambung dengan jok kustom. ”Kesannya dinamis, lekukan dari tangki lalu melandai, garis akhirnya adalah ujung bemper belakang,” jelas Tedja.


Dengan penampilan ini, Mario merasa nyaman karena kedua kaki bisa menapak santai ke tanah dan  handling cukup nikmat. Terbukti sudah pernah dijajal di beberapa rute jauh termasuk Sumatera Bike Week, bulan lalu. Selain nikmat, si hot rod bagger juga ciamik. Laburan cat cokelat maroon plus glitter halus membuat tongkrongan sepeda motor ini semakin meyakinkan. Untuk menambah kesan gagah, pemilihan aksesori tidak sembarangan.


Pelindung samping menggunakan merek Sinister, tuas putar gas dan knalpot diambil dari PYO menyesuaikan garpu depan. Tampilan depan lebih berkelas dengan penggunaan HD LED hitam dikombinasi tutup lampu buatan Arleness. Terdapat dua lampu kecil Kuryakyn sebagai aksesori yang juga berfungsi menambah penerangan. Pernik lainnya, dashboard dtambahkan jam Werk 8 inci.


Dengan tampang baru, Mario yang juga alumnus Fakultas Hukum Trisakti itu mengaku sudah menggelontorkan dana Rp 250 jutaan. ”Saya puas, apalagi konsep Hot Rod Bagger di Semarang belum ada. Kini banyak yang mencontoh motor saya. Setelah ini rencana beli motor lagi, pengennya dikustom chopper.” Kata Sekjen komunitas moge Bikers Boyz ini.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar